Kegunaan
Komputer Dalam Dunia Peternakan
Penerapan Decision Support
System (DSS)
Dalam Dunia Peternakan
DSS (Decision Support System) adalah bagian dari sistem
informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan atau
manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam
suatu organisasi atau perusahaan. Hal yang perlu ditekankan disini adalah bahwa
keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk
menjadi sarana penunjang (tool) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan
implementasi teori-teori pengambil keputusan yang telah diperkenalkan oleh
ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. DSS dapat juga
dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk
mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. DSS merupakan
problem solveryang dilengkapi dengan kemampuan untuk menghasilkan
laporan-laporanyang periodik dan output dari model matematika. Model matematika
dan kecerdasan buatan memungkinkan suatu sistem dapat mengambil keputusannya
menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam presentasi).
DSS digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi
struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah
masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi struktur.
DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan
dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu
ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan
tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka.
Jenis-jenis DSS:
Mengambil
elemen-elemen informasi
Menganalisis seluruh
file
Menyiapkan laporan
dari berbagai file
Memperkirakan laporan
dari berbagai file
Mengusulkan
keputusan
Membuat keputusan
DSS tersusun
atas komponen sebagai
berikut:
1. Database yaitu kumpulan data yang tersusun secara
terstruktur dan dalam format elektronik yang mudah diolah oleh program
komputer. Data yang digunakana adalah data yang relevan dengan permasalahan
yang hendak dipecahkan melalui simulasi.
2. Model Base : merupakan kumpulan pengetahuan yang sudah
diterjemahkan dalam bahasa yang dapat dipahami oleh komputer. termasuk di
dalamnya tujuan daripermasalahan (obyektif), komponen-komponen
terkait,batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait lainnya.
3. Software System : merupakan program utama dalam suatu
DSS yang mengendalikan keseluruhan sistem.
4. Antar muka (user interface) : adalah tampilan program
komputer.
Dalam bidang peternakan, system pendukung keputusan yang
berbasis komputer ini bermanfaat dalam aspek kuantitatif dalam pemberian pakan
(berhubungan dengan jumlah hijauan dan konsentrat yang akan diberikan pada
ternak) dan kualitatif (berhubungan dengan kualitas pakan yang dapat memenuhi
kebutuhan hidup pokok dan untuk berproduksi) pakan ternak yang sangat erat
hubungannya terhadap produksi hewan ternak tersebut. Pemberian pakan pada
ternak relative tidak terstruktur karena banyak sekali perbandingan yang harus
dipertimbangkan, seperti pertambahan bobot badan, pakan harus bersifat edible
(bahan makanan yang dapat dimakan ternak) dan palatable (bahan makanan yang
disukai ternak), jenis tanaman pakan ternak, Body condition Score, dll. Sehingga
dengan adanya Decision Support System, kebutuhan pakan masing-masing ternak
dapat terpenuhi, dengan membandingkan berbagai data dan mengevaluasi hasil
keputusannya.
Alasan dunia peternakan menggunakan DSS :
· Usahanya beroperasi pada ekonomi yang tak stabil.
· Usaha peternakannya dihadapkan pada kompetisi dalam dan
luar negeri yang meningkat.
· Usahanya menghadapi peningkatan kualitas dalam hal melacak
jumlah operasi-operasi bisnis (peternakan).
· Sistem komputer perusahaannya tak mendukung peningkatan
tujuan perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas, dan mencari jalan masuk
di pasar yang benar-benar menguntungkan.
Alasan perusahaan-perusahaan utama memulai DSS dalam skala besar :
· Kebutuhan akan informasi yang akurat.
· DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi.
· Kebutuhan akan informasi baru.
· Manajemen diamanahi DSS.
· Penyediaan informasi yang tepat waktu.
· Pencapaian pengurangan biaya.
Cara Penerapan Decision Support System dalam dunia peternakan :
1. Pengambilan
keputusan yg rasional, sesuai dengan jenis keputusan yg diperlukan.
2. Membuat peramalan
(forecasting).
3. Membandingkan
alternatif tindakan.
4. Membuat analisis
dampak.
5. Membuat model.
Dampak Pemanfaatan DSS :
1. Dapat
meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.
2. Mengurangi
kebutuhan akan training.
3. Meningkatkan
kontrol manajemen.
4. Memfasilitasi
komunikasi.
5. Mengurangi
usaha yang harus dikerjakan user.
6. Mengurangi
biaya.
7. Memberikan
banyak pilihan tujuan pengambilan keputusan.
Faktor Pendukung DSS :
a. Sistem yang
fleksibel dengan informasi yang interaktif.
b. Mudah
digunakan (user friendly).
c. Memunginkan pembuatan simulasi,proses memungkinkan
pembuatan simulasi, proses trial-end-error, memperhitungkan akibat dari suatu
keputusan.
PEMBUATAN
KEPUTUSAN
Dalam pembuatan
keputusan ada dua orang yang mengartikan artian pembuatan Keputusan yaitu Simon
dan Mintzberg
1. Keputusan menurut
Simon
Dalam bukunya terbitan Tahun 1977, simon menguraikan
istilah keputusan menjadi Keputusan terprogram dan Keputusan tak terprogram
Keputusan terprogram yaitu bersifat berulang-ulang dan rutin. Pada suatu
tingkat tertentu dan prosedur telah di tetapkan untuk menanganinya sehingga ia
dianggap suatu denovo (yang baru) setiap kali terjadi.
Keputusan tak terprogram yaitu bersifat baru, tidak
terstruktur, dan biasanya tidak urut. Ia juga menjelaskan bahwa dua jenis
keputusan tersebut hanyalah kesatuan ujung yang terangkai secara hitam putih,
sifatnya begitu kelabu atau tak jelas, namun demikian konsep keputusan
terprogram dan tak terprogram sangatlah penting, karna masingmasing memerlukan
teknik yang berbeda.
Kontribusi Simon yang lain adalah penjelasan mengenai empat
fase yang harus di jalani oleh Manajer dalam menyelesaikan masalah, fase
tersebut adalah :
· Aktivitas intelegensi, yaitu mencari kondisi dalam
lingkungan yang memerlukan pemecahan
· Aktivitas disain, yaitu menemukan, mengembangkan, dan
menganalisis kemungkinan tindakan yang akan dilakukan.
· Aktivitas pemilihan, yaitu menentukan cara tindakan cara
tertentu dari beberapa cara yang sudah ada.
· Aktivitas peninjauan kembali, yaitu memberikan penilaian
terhadap pilihan yang telah dilakukan.
2. Keputusan menurut
Mintzberg
Mintzberg terkenal dengan teorinya mengenai peranan
manajerial, teori ini mengemukakan sepuluh peranan manajerial yang terbagi
dalam tiga kategori, yaitu interpersonal, informasional, desisional.
Peranan informasonal mengemukakan bahwa manajer
mengumpulkan dan menyebarkan informasi, dan peranan desisional mengemukakan
bahwa manajer menggunakan informasi dalam pembuatan berbagai jenis keputusan.
Ada empat peranan
desisional menurut mintzberg :
· Pengusaha, ketika manajer berperan sebagai pengusaha
(entrepreneur) maka peningkatan hal ini yang bersifat permanent diabadikan
sebagai organisasi.
· Orang yang menangani gangguan, ketika menajer berperan
sebagai orang yang menangani gangguan (disturbace handler), maka ia akan
memecahkan masalah yang belum di antisipasi. Ia membuat keputusan untuk
merespon gangguan yang timbul seperti perubahan ekonomi, ancaman dari pesaing,
dan adanya peraturan pajak baru.
· Pengalokasi sumber, dengan peranan sebagai pengalokasi
sumber (resorce alocator), manajer diharapkan mampu menentukan pembagian sumber
organisasi kepada berbagai unit yang ada misalnya pembuatan keputusan untuk
menetapkan anggaran operasi tahunan.
· Negosiator, dalm peran sebagai negosiator (negotiator),
manajer mengatasi perselisihan yang muncul dalam perusahaan dan perselisihan
yang terjadi antara perusahaan dan lingkungannya. Contohnya melakukan negosiasi
kontrak baru dengan serikat pekerja.
Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar yaitu:
1) Database
2) Model Base
3) Software System
Database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang
dimiliki perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data
dasar. Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan
dengan permasalahan
yang hendak dipecahkan.
Model Base atau
suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam
format kuantitatif
(model matematika).
Software system
setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang “dimengerti”
komputer .
melakukan kenaikan
gaji karyawan, DSS untuk menentukan besanya jam
lembur karyawan, dan lain sebagainya.
Comments
Post a Comment